Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Surat Cinta Tentang Shalat. Tausiyah 32

Daftar isi [Tampil]

‪Bila engkau anggap shalat itu hanya sebagai penggugur kewajiban, maka kau akan terburu-buru mengerjakannya.

‪Bila engkau anggap shalat hanya sebagai sebuah kewajiban, maka kau tak akan menikmati hadirnya Allah saat kau mengerjakannya.

‪Anggaplah shalat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu.

‪Anggaplah shalat itu sebagai cara terbaik kau bercerita dengan Allah SWT.

‪Anggaplah shalat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan Allah SWT.

‪Anggaplah shalat itu sebagai seriusnya kamu dalam bermimpi.

‪Bayangkan ketika "adzan berkumandang," tangan Allah melambai kepadamu untuk mengajak kau lebih dekat denganNya.

‪Bayangkan ketika kau "takbir," Allah melihatmu, Allah tersenyum untukmu dan Allah bangga terhadapmu.

‪Bayangkanlah ketika "rukuk," Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh, hingga kau merasakan damai dalam sentuhan-Nya.

‪Bayangkan ketika "sujud," Allah mengelus kepalamu. Lalu Dia berbisik lembut di kedua telingamu: "Aku mencintaimu wahai hambaKu."

‪Bayangkan ketika kau "duduk di antara dua sujud," Allah berdiri gagah di depanmu, lalu mengatakan: "Aku tak akan diam apabila ada yang mengusikmu."

‪Bayangkan ketika kau memberi "salam," Allah menjawabnya, lalu kau seperti manusia berhati bersih setelah itu.

‪Subhanallah sungguh nikmat shalat yang kita lakukan. Tidak akan sia-sia yang menyebarkannya, tidak akan rugi orang yang membacanya.

‪Beruntunglah orang-orang yang mengamankannya.

Posting Komentar untuk "Surat Cinta Tentang Shalat. Tausiyah 32"

Ingin Mendukung Kami Bisa melalui Halaman Donasi