Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

INTI BERGURU

Daftar isi [Tampil]

Salah satu topik obrolan dengan teman saya adalah mengenai transfer ilmu yang disebut berguru. Masih adakah orang yang berguru di era pendidikan kita sekarang yang diklaim modern? Apa bagusnya berguru? Dan apa bedanya berguru dengan cara belajar kita yang sekarang?

Guru (bahasa Sanskerta: เค—ुเคฐू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. (sumber : Wikipedia)

Berguru, paling tidak menurut saya, adalah proses belajar dimana Anda belajar secara intensif dari seorang guru. Guru yang saya maksud bukanlah seorang pegawai negeri sipil maupun honorer yang mengajar di Sekolah Dasar atau Menengah.

Guru di sini adalah seorang yang berilmu lebih. Ilmunya yang lebih ini membuatnya lebih bijak. Dan… memang pantas untuk dijadikan guru… Ah, saya bingung menjelaskannya.

Contoh dari berguru ini mungkin seperti para Wali yang berguru pada Syekh di Timur Tengah. Seperti Ipman yang berguru pada Leung Bik. Berguru beda dengan belajar biasa. Berguru itu intensif. Anda duduk, berbicara, belajar, latihan, makan, minum, hidup bersama guru Anda. Anda menjadikan guru sebagai teladan, karena itu guru tidaklah sembarangan. Dan yang bisa benar-benar menerima ilmunya bukanlah sembarangan murid. Hanya yang serius berguru dan ikhlas untuk menerima gurunya. Mungkin kurang lebih seperti ayah dan anak.

Berguru pada orang-orang hebat selalu menghasilkan murid-murid hebat. Para murid ini tidak hanya menguasai satu bidang ilmu pengetahuan. Mereka mengetahui banyak hal.

Karena apa yang mereka pelajari tidak disunat menjadi Fisika, Ekonomi, Matematika, atau mata pelajaran yang lain. Mereka mempelajari banyak hal, mereka mempelajari semuanya. Ibnu Sina misalnya, kalau dia adalah seorang dokter, maka dia adalah dokter yang jago filosofi, matematika, sastra, religius, dan lain-lain, dan lain-lain, dan lain-lain.

Apa yang membuat para murid ini begitu hebat? Apa yang membedakan murid-murid ini dengan murid-murid di jaman pendidikan modern ala barat?

Mereka berguru sebagai wujud ibadah. Tidak seperti kita yang bersekolah karena suruhan orangtua. Mereka berguru untuk mengenali siapa diri mereka, tujuan penciptaan mereka dan semesta tempatnya tinggal.

Mereka mencari tujuan untuk apa, siapa, dan bagaimana mereka hidup. Dan proses pencarian itu membuka mereka pada ilmu pengetahuan yang begitu luas, tidak sesempit mata pelajaran yang diajarkan di sekolah modern ala barat.

Berguru bukanlah hal yang sederhana. Tidak bisa dengan hanya membaca bukunya, karena ilmu yang Anda dapat dari tulisannya hanya merupakan penafsiran Anda terhadap tulisannya, bukan pemikiran yang sebenarnya dari penulisnya. Tidak bisa hanya dengan bertatap muka dua jam seminggu.

Tugas sebagai calon murid. Berguru itu proses pencarian seumur hidup, kawan. Jangan berhenti belajar. Jangan berhenti mencari.

Pelajaran yang saya tahu tentang inti berguru. Sampai kapan?? Sampai menghasilkan. Guru yang baik pun juga fokus. Satu atau dua guru yang bermutu. Ikut terus sampai bertahun-tahun. Sampai apa??

Sampai tembus suksesnya, misalkan sampai tembus kaya-nya, sampai tembus bisa sama dengan gurunya, bahkan melebihinya. Itulah pelajaran yang saya tahu tentang inti berguru. Jangan cuman kulitnya. Hehehehe... Kalau makanan, itu akan jadi kolesterol. Wkwkekek...

Posting Komentar untuk "INTI BERGURU"

Ingin Mendukung Kami Bisa melalui Halaman Donasi